Minggu, 17 Januari 2021

Sosok Penyanyi Batak Rock Legendaris Jack Marpaung

 



Namanya pernah menghiasi pentas hiburan nasional dengan grup musiknya, Trio Lasidos. Di jagat tarik suara, Jack Marpaung tidak asing lagi. Dia memang bukan Jack Brown aktor film-film romantis itu. Jack punya talenta beryanyi. Suaranya yang melengking, karangannya berjubel. Jack, cukup dikagumi di musik Batak, tak heran banyak pengemarnya. Ciri khasnya memang susah dilupakan. Salah satu lagunya yang terkenal itu: Kamar 13. Sebuah lagu yang berkisah tentang pengalaman dipenjara. Sesungguhnya syair itu memiliki makna, cerita sungguhan. Dulu, anak Siantar ini memiliki masa lalu yang kelam. Sebelum namanya terkenal. Jack pernah terjerembab pada kubangan dosa narkoba dan minuman keras. Dunia hiburan yang melambungkan namanya, tetapi dunia itu juga membawanya ke jurang kehidupan terlarang. Sesungguhnya kehidupan yang keras dia jalani oleh karena sikap orangtuanya yang kurang mengerti mendidik anak. Ayahnya seorang tentara, mendidiknya terlalu keras. “Orangtua saya keras. Sewaktu kita masih kecil kalau rumah kotor, bapak marah. Dia ambil sapu, saya disuruh duduk langsung dihajar. Itu saya alami berulang-ulang. Saya tidak nyaman di rumah, saya lalu mencari kenyamanan di luar,” ujarnya, mengingat masa lalunya itu. Itu sebabnya saya tidak pernah betah di rumah, kata Jack. “Sejak kecil hingga remaja saya tidak betah tinggal di rumah. Saya memilih hidup di jalanan bersama teman-temannya. Ganja menjadi pelarian hidup saya ketika itu. Perkelahian adalah pelampiasan emosi. Hal itu terus berlanjut hingga dewasa. Saya kemudian memilih meninggalkan rumah, dan hidup di terminal. Bergaul dengan para preman-preman membuat saya semakin keras. Bahkan pada aparat pun tidak takut.” Kekasaran Jack makin menjadi-jadi. Satu waktu, tatkala bermain dengan teman-temannya. “Satu waktu, saya kalah main gundu, saya pukul orang itu. Lalu, ada orang mengadu ke ibu saya. Ibu saya ambil sapu, saya dihajar sampai sapu itu patah. Habis itu baru bapak saya ganti pukul saya,” kenang Jack. Sejak itu, Jack mengisi kehidupannya di terminal. Terminal menempanya menjadi laki-laki keras, tak jarang berkelahi, itu kerap ...... Lanjut baca di sumber

Sumber: Tokohbatak

#bataksatu
#jackmarpaung

0 komentar:

Posting Komentar