Minggu, 17 Januari 2021

Pomparan Marga Sipitu Ama

 



Marga Sipitu Ama merupakan salah satu marga yang berasal dari suku Batak, khususnya dari wilayah Tapanuli Utara. Marga ini memiliki garis keturunan yang cukup panjang dan memiliki banyak cabang keluarga yang tersebar di berbagai daerah. Artikel ini akan membahas mengenai struktur keturunan Pomparan Marga Sipitu Ama, dimulai dari Tuan Situmorang dan keturunannya.

Tuan Situmorang 2: Awal Garis Keturunan Sipitu Ama

Tuan Situmorang 2 adalah tokoh yang menjadi asal-usul dari marga Sipitu Ama. Dari beliau lahirlah dua garis keturunan yang terpisah, yaitu dari anak-anaknya yang bernama Panoparaja dan Ompu Pangaribuan. Mereka berdua memiliki keturunan yang kemudian menjadi bagian dari marga Sipitu Ama yang sangat dikenal dalam masyarakat Batak.

1.1. Panoparaja dan Keturunannya

Panoparaja merupakan salah satu anak dari Tuan Situmorang 2 yang memiliki dua orang keturunan utama. Anak-anak dari Panoparaja ini adalah Ompu Ni Ambolas dan Ompu Parhujobung, yang masing-masing juga memiliki keturunan yang meneruskan nama marga Sipitu Ama.

1.1.1. Ompu Ni Ambolas

Ompu Ni Ambolas adalah salah satu anak dari Panoparaja yang memiliki dua orang anak, yaitu:

  1. Lumban Pande
  2. Lumban Nahor

Kedua anak ini melanjutkan garis keturunan Sipitu Ama dengan membawa nama besar keluarga dalam tradisi Batak.

1.1.2. Ompu Parhujobung

Ompu Parhujobung adalah anak kedua dari Panoparaja yang juga memiliki dua orang anak yang dikenal, yakni:

  1. Tuan Suhut (Suhut Ni Huta)
    Tuan Suhut adalah salah satu keturunan yang dikenal dalam garis keturunan marga Sipitu Ama yang memiliki pengaruh besar di daerahnya.

  2. Tuan Ringo
    Tuan Ringo adalah keturunan lain dari Ompu Parhujobung, yang meskipun belum dikenal secara luas, tetap menjadi bagian penting dari garis keturunan ini. Ia juga sering disebut dengan nama "Siringoringo", yang menambah keunikan dalam garis keluarga ini.

1.2. Ompu Pangaribuan dan Keturunannya

Ompu Pangaribuan adalah anak kedua dari Tuan Situmorang 2 yang memiliki satu orang anak bernama Ompu Babiat. Dari Ompu Babiat, terdapat tiga orang cucu yang meneruskan garis keturunan Sipitu Ama.

1.2.1. Ompu Babiat

Ompu Babiat, anak dari Ompu Pangaribuan, memiliki tiga orang anak yang cukup dikenal dalam masyarakat Batak. Ketiga anak tersebut adalah:

  1. Dari Mangambat (Sitohang Uruk)
    Dari Mangambat adalah salah satu keturunan yang melanjutkan garis keturunan Sipitu Ama yang memiliki pengaruh di beberapa daerah tertentu.

  2. Raja Itubungna (Sitohang Tonga-Tonga)
    Raja Itubungna merupakan keturunan berikutnya yang membawa nama Sipitu Ama dalam tradisi dan kehidupan masyarakat Batak.

  3. Ompu Bona Ni Onan (Sitohang Toruan)
    Ompu Bona Ni Onan adalah keturunan ketiga dari Ompu Babiat, yang juga berperan penting dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai dan tradisi keluarga.

Warisan dan Peran Pomparan Marga Sipitu Ama

Pomparan Marga Sipitu Ama, yang berasal dari keturunan Tuan Situmorang, memiliki pengaruh besar dalam sejarah masyarakat Batak. Setiap cabang keluarga dari marga ini memiliki kontribusi penting dalam berbagai aspek kehidupan, seperti adat istiadat, agama, dan pengelolaan sumber daya alam di wilayah mereka. Keturunan dari Panoparaja dan Ompu Pangaribuan, seperti Lumban Pande, Lumban Nahor, Tuan Suhut, dan Tuan Ringo, serta keturunan dari Ompu Babiat, seperti Dari Mangambat, Raja Itubungna, dan Ompu Bona Ni Onan, menjadi bagian integral dari warisan budaya dan sejarah yang terus hidup dalam masyarakat Batak hingga kini.

#bataksatu

Related Posts:

  • Tarombo Marga Nainggolan Tarombo Marga Nainggolan: Menelusuri Jejak Sejarah dan Budaya Marga BatakMarga Nainggolan adalah salah satu marga atau klan yang berasal dari suku Batak, khususnya dari Batak Toba, yang memiliki peran penting dalam seja… Read More
  • Pomparan Marga Sipitu Ama Marga Sipitu Ama merupakan salah satu marga yang berasal dari suku Batak, khususnya dari wilayah Tapanuli Utara. Marga ini memiliki garis keturunan yang cukup panjang dan memiliki banyak cabang keluarga yang tersebar di… Read More

0 komentar:

Posting Komentar