Batak Satu
Tortor Batak
Batak Satu
Naposo Batak
Batak Satu
Danau Toba
Batak Satu
Ulos Batak
Batak Satu
Sigalegale
Sabtu, 20 Maret 2021
Profil Irjen Panca Putra Simanjuntak Eks Direktur Penyidikan KPK yang Kini Kapolda Sumut, Putra Asli Medan
Jumat, 05 Maret 2021
Yuliana Sagala Putri Batak Cantik Kepala Kejaksaan Negeri Denpasar Bali
Senin, 22 Februari 2021
Anggi Marito Simanjuntak Calon Juara Indonesian Idol
Kamis, 04 Februari 2021
Marga Togatorop
Togatorop adalah salah satu marga batak yang berasal dari Muara, Tapanuli Utara
Togatorop merupakan anak pertama dari pasangan Simatupang dan isterinya boru Sipaettua yang melahirkan 3 anak laki-laki: Togatorop, Sianturi dan Siburian dan 2 anak perempuan, Nai Mangiring Omas (menikah dengan Raja Hasibuan) dan Nai Pinggan Matio. (wikipedia)
Rabu, 27 Januari 2021
Marga Sihite
Minggu, 24 Januari 2021
Orang Batak Militer di Amerika Serikat
Gultom, Siregar dan Pakpahan adalah salah satu dari beberapa marga batak yang mengabdi di Amerika Serikat. Orang Batak yang tergabung dalam militer di Amerika Serikat, diantaranya menjadi Korps Marinir Amerika Serikat (United States Marine Corps disingkat USMC) yaitu cabang dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat yang bertanggung jawab untuk memberikan kekuatan perang dari laut. Selain itu ada juga yang tergabung dalam petugas pengamanan pelantikan Presiden Joe Biden
#bataksatu #militerbatak
#amerikaserikat
#batak
Minggu, 17 Januari 2021
Mandok Hata, Seribu Makna dan Kenangan
Jika malam tahun baru seperti ini mungkin akan identik dengan pesta kembang api, atau mungkin panggang memanggang. Tetapi lain dengan tradisi salah satu suku di tanah Sumatera Utara, apalagi kalau bukan dengan suku Batak yang terkenal sangar itu. Ada salah satu tradisi yang erat dengan pergantian tahun seperti ini bagi suku Batak. Tradisi yang sudah melekat dari tahun-ketahun dan sudah menjadi kebiasaan bagi kami, suku Batak. Jangan bilang kami akan ke Bundaran HI melihat meriahnya kembang api, atau di Ancol untuk mengikuti pesta pergantian tahun ataupun di TMII atau Monas, kami mungkin akan pergi kesana setelah acara keluarga. Acara yang sangat intim. Setiap pukul 12 malam atau pukul 00.00 lonceng gereja di kampung akan berbunyi selama satu jam penuh, mungkin ini menjadi pengganti kembang api dan keceriaan yang ada di ibukota ini. Ada rasa kangen dengan kampung halaman (bona pasogit) hanya untuk mendengarkan bunyi lonceng selama itu, karena kondisi seperti itu tidak akan ditemukan di perantauan seperti di Jakarta ini. Bayangkan jika ada contohnya empat gereja yang ada di suatu desa/kampung seperti di kampung saya, maka akan terasa keceriaan pergantian tahun di antara orang-orang tersebut karena bunyi lonceng yang bertalu-talu memasuki tahun baru. Ini keenam kalinya saya tidak mendengar seperti itu (sekedar curhat...). Setelah itu, para anggota keluarga di Tanah Batak tersebut akan bangun dan berkumpul bersama, mengadakan kebaktian kecil-kecilan. Dan ini yang membuat anak-anak muda deg-degan sekaligus lega. Deg-degan karena akan menuangkan isi hati kepada setiap keluarga secara terbuka. Karena setelah selesai kebaktian tersebut, satu persatu anggota keluarga yang dimulai dari anggota keluarga yang paling tua akan 'mandok hata' atau bisa kita artikan dengan berbicara kepada publik atau sharing dan berurutan dari ayah, ibu dan sampai dengan anak. Di dalam mengikuti peristiwa tersebut, setiap anggota keluarga akan mulai mengakui kesalahan-kesalahan mereka baik itu dalam perkataan ataupun dengan perbuatan selama tahun yang mereka jalani dan berusaha untuk saling bermaaf-maafan dan saling bersalaman.
Sumber: Kompasiana
#bataksatu
#mandokhata
#tahunbaru